Ketika seseorang berbicara
selain memperhatikan kaidah-kaidah tata bahasa, juga masih harus memperhatikan
siapa orang yang diajak berbicara. Berbicara kepada orang tua berbeda dengan
berbicara pada anak kecil atau yang seumur. Kata-kata atau bahasa yang
ditujukan pada orang lain itulah disebut : unggah-ungguhing basa
a. Basa Ngoko
LUgu
Basa ngoko lugu disusun
dari kata-kata ngoko semua, adapun kata: aku, kowe, dan ater-ater: dak-,ko-,
di-, juga panambang: -ku, -mu, -e, -ake.
Gunanya untuk:
- Orang tua kepada anak, cucu, atau pada anak muda lainnya
- Percakapan orang-orang sederajat, tidak memperhatikan kedudukan dan usia.
- Atasan pada bawahannya
- Dipakai pada saat ngunandika, sebab yang diajak berbicara adalah diri sendiri tentu saja tidak perlu penghormatan
b. Basa Madya Krama
Basa madya Krama dibentuk
dari kata-kata madya dicampur dengan kata-kata krama yang tidak mempunyai kata
madya.
Basa Madya Krama adalah
bahasa yang digunakan oleh orang desa yang satu dengan yang lain yang dianggap
lebih tua atau dihormati.
c. Basa Krama
Inggil
Basa krama inggil
kata-katanya krama semua dicampur dengan krama inggil untuk orang yang diajak
bicara.
Gunanya untuk:
} Basa krama inggil biasa digunakan oleh priyayi cilik
kepada priyayi gedhe.
} Orang muda kepada orang tua.
} Ketika membicarakan priyayi luhur.
} Dalam masyarakat basa krama inggil jarang terdengar
lagi, kecuali di dalam kraton.
} Ketika seseorang sedang sembahyang memohon kepada
Gusti Allahnya.
Gladhen:
} Carilah tingkat tutur dalam bentuk bahasa Jawa di
internet atau buku pendukung lainnya, seperti pepak basa/bausastra!
Tuladha:
Ngoko Madya Krama
Tuku tumbas Mundhut
} Masing-masing siswa membawa buku tulis kosong, diberi
sampul coklat. Diberi nama, kelas, dan judul buku: KAMUS BASA JAWAKU
Tuladha
NAMA :
LISA ANGGRAINI
KELAS :
VII
JUDUL BUKU :
KAMUS BASA JAWAKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar